Notice: Undefined index: td_source in /home/gkdi/public_html/blog/wp-content/themes/superblog/single.php on line 18

Written by 7:45 am Devotionals, Biblical Talk, Spiritual Life • 2 Comments

3 Tugas Seorang Pemimpin Sejati

pemimpin sejati
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” – Matius 8:16-17

 

Yesus tidak berada dalam struktur kepemimpinan orang Yahudi, bahkan sesungguhnya Dia adalah musuh dari kepemimpinan formal yang ada pada masa itu. Secara institusional dia bukanlah seorang pemimpin atau guru, namun apakah dia membutuhkan pengakuan yang seperti itu?

Tidak ada yang bisa membantah bahwa Dia adalah seorang pemimpin sejati. Suksesnya seorang pemimpin dapat dilihat dari jumlah pengikutnya. Contohan hidup Yesus diikuti oleh banyak orang dari dulu hingga saat ini. KarakterNya selalu ditiru oleh umat manusia dari generasi ke generasi.

Tidak semata-mata hanya karena Dia itu anak Allah, tetapi karena kualitas keTuhanan yang ada padanya begitu besar sehingga Dia menjadi standar dan panutan bagi manusia. Manusia cenderung mengikuti seorang pemimpin yang menjanjikan hal-hal yang umum seperti ketenaran, harta, dan lain-lain. Namun Yesus menjanjikan perubahan hidup kepada pengikutnya. Sesuatu yang tidak umum namun sangat besar pengaruhnya.

Seorang pemimpin pasti memiliki tugas, dan tugas itu pasti bukan sesuatu yang kecil. Tugas yang diemban oleh seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap kualitas ajarannya, dan akhirnya kepada kualitas dari pengikutnya. Mari kita belajar tugas seorang pemimpin dari Yesus, sang pemimpin sejati.

Tugas Pemimpin Sejati

1. Memikul dan menanggung

Seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yeremia, Yesus adalah pribadi yang memikul dan menanggung kelemahan dan penyakit kita. Sikap inilah yang harus kita miliki apabila kita hendak mengikuti Dia dan ingin menjadi pemimimpin yang seperti Dia.

Memang hal ini akan terlihat sulit untuk dilakukan karena ini akan mendorong kita ke area yang kita tidak suka. Namun prinsip inilah yang akan membawa perubahan kepada orang yang melihat atau menerimanya. Contoh, bukankah kita lebih menyukai pemimpin yang ikut turun bekerja dengan tangan kotor dibanding dengan pemimpin yang hanya duduk menyuruh tanpa melakukan apa-apa?

Marilah kita melihat apa yang dapat kita lakukan untuk orang lain. Cobalah untuk memenuhi kebutuhan mereka sebelum meminta sesuatu dari mereka. Fokuslah pada orang lain, bukan pada diri sendiri.

Cobalah untuk memenuhi kebutuhan mereka sebelum meminta sesuatu dari mereka.

 

2. Menyembuhkan

Tuhan menyembuhkan orang yang datang kepadaNya. Tugas kita juga lah untuk menyembuhkan mereka yang datang kepada kita. Tentu saja bukan menyembuhkan mereka yang sakit secara fisik, tetapi menyembuhkan berbagai pergumulan dalam hidup yang mereka miliki. Jadilah harapan bagi mereka, seperti Tuhan menjadi harapan untuk kita.

Sekali lagi , menyembuhkan tidak sama dengan mengobati. Orang lain juga bisa mengobati dan menghibur hati yang berduka. Namun menyembuhkan seseorang sampai pulih 100% lah yang diharapkan Tuhan.

memberi ketenangan dan pemulihan rohani bagi setiap orang adalah goal kita. Setiap kali kita berhadapan dengan mereka yang membutuhkan, kita harus semangat untuk membantu mereka, bukan malah stress dengan masalah yang mereka miliki.

 

3. Menuntaskan

Tidak hanya membantu, tetapi tuntaskanlah segala sesuatu. Coba lihat kebelakang, kira-kira berapa banyak perejaan yang kita mulai tetapi tidak pernah kita selesaikan? Apa yang akan terjadi jika kita menyelesaikannya? Perubahan apa yang akan terjadi dalam hidup mereka yang kita bantu? Apa karakter yang akan terbentuk?

Tuhan selalu menunjukan contohan yang luar biasa tentang menuntaskan segala sesuatu yang dimulainya. Seruan “Sudah selesai” yang Dia teriakan di kayu salib adalah bukti bahwa Ia rela menyelesaikan sesuatu, seberapa sulit pun hal itu. Hal tersebut harusnya menjadi tujuan kita dalam menolong setiap mereka yang memerlukan kita.

Tuntaskan!

 

Diambil dari artikel blog Pendeta Togar Sianturi

Pendeta Togar beserta istrinya, Frieda Agustina Sinambela melayani sebagai Pemimpin Jemaat GKDI Manado sejak 2006 dan memiliki dua buah hati, Faithlene Jouito Sianturi (9) dan Theodoric Garrison Sianturi (2). Gereja Manado sudah memulai gereja di Bitung dan Palu, turut pula mengirimkan anggota misi ke Balikpapan, Makassar, dan Manokwari.

*Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official

Artikel terkait: Memilih Pemimpin Secara Iman Kristen

(Visited 108 times, 1 visits today)

Last modified: Aug 2

Close